Disadari atau tidak, globalisasi membuat hubungan antar manusia tak berbatas. Tiap individu kini telah terhubung satu sama lain dengan hadirnya kecanggihan teknologi informasi. Maka munculah sebuah komunitas superbesar di dunia ini. Sebuah komunitas masyarakat yang bisa saling berinteraksi tiap saat dan dimanapun tempatnya. Inilah masyarakat global.
Meski demikian, masalah yang muncul adalah dengan apa anggota society yang besar ini berkomunikasi? Tentu salah satunya kesamaan bahasa sebagai media ekspresi perlu diperhatikan. Saya selalu teringat statement Anies Baswedan, Rektor Universitas Paramadina tentang konsep masyarakat global ini.
Beliau sering menyampaikan bahwa dalam satu waktu, “Kita tak hanya menjadi warga negara Indonesia, tapi kita juga warga negara dunia. Oleh karena itu kita harus bisa mengekspresikan ide-ide kita dalam bahasa dunia.”
Pak Anies melanjutkan bahwa minimal kita mampu menguasai Bahasa Inggris. Hal ini tentu menjadi bahan pemikiran kita semua bahwa memiliki kemampuan berbahsa asing, utamanya Inggris adalah perlu.
Dalam sebuah bacaan, pendapat dari dua guru bahasa Inggris yang berpengalaman di bidang bahasa setidaknya bisa jadi acuan.
Alastair Banton adalah seorang guru di sekolah bahasa swasta di Inggris. Dia juga mengajar bahasa Inggris di Jepang.
Menurutnya hal yang terpenting adalah bahwa kita harus ingin belajar bahasa dengan sungguh-sungguh—tanpa itu kita tidak akan bisa jauh. Harus yakin bahwa kita akan melakukannya.
Lalu, hal penting lainnya tentu kita harus kerja keras, tetapi dalam waktu yang sama, kita harus menikmatinya dan jangan frustasi ketika merasa tidak ada perkembangan. Kita juga harus realistis bahwa belajar bahasa memerlukan waktu dan jangan berharap tahu dan paham segala hal dalam beberapa minggu.
Sementara, Teresa Pelc adalah seorang guru bahasa Inggris di Polandia. Dia mengajar bahasa Inggris di sekolah tingkat dua untuk beberapa tahun.
Baginya, motivasi adalah hal yang terpenting. Kita harus siap belajar grammar, banyak membaca, mendengarkan lagu dalam bahasa Inggris, radio dan TV, dan yang lebih penting harus melakukannya secara sistematis.
Masih menurut Pelc, sangat mudah untuk lupa dari apa yang baru dipelajari. Itulah mengapa guru memiliki peran penting. Bahkan,kadang-kadang, seorang murid yang sangat termotivasi butuh paksaan tersebut. Ia yakin bahwa hanya beberapa orang yang belajar bahasa atas kemauan sendiri.
Belajar sebuah bahasa bisa membuat sangat stres, khususnya bagi banyak orang terutama yang dewasa. Kadang kita merasa harus berbicara seperti anak-anak dan membodohi diri sendiri.
Akan tetapi, bila punya motivasi, kita akan belajar menangkal hal ini. Semua ini seperti hal yang sulit, dan memang seperti itu. tapi yakinlah ini juga sangat menyenangkan. (*)
*sumber gambar bisa diklik langsung pada gambanrnya (deplu.go.id dan matanews.com).
KEEP SPIRIT...!! belajar bahasa butuh waktu yang lamaa.. heheheeee...
ReplyDeletebahasa itu penting. bisa jadi jembatan komunikasi
ReplyDeletebahasa inggrisku buruk sekali.. :(
ReplyDeleteharus memperbaiki bhs inggrs lagi ahh...
semangat..caiyo..
nice post.. :D
practice makes perfect...keep learning, keep trying..
ReplyDeletesaya lagi pengen neh bisa bahasa inggris soalnya perlu buat masa depan saya dan semua cita-cita saya
ReplyDeletebuat teh elok
ReplyDeleteayo keep Spiritt untuk Indonesia yang lebih baik
buat teh fanny
ayo bangun jembatan itu
buat teh ieyas
semangat teh...
hehe...eh itu yang bilang lulusan UGM lhooo
buat kang Ugi
Oke, keep and keep struggling
buat agung
ayooo kang belajar bahasa inggrissss
biar bisa ngomong ma bule
Gw juga lagi semangat mo belajar bahasa mandarin tapi ampe sekarang belon juga dapet gurunya. Doain yah biar cepet dapet. Tar kan kalo dah gape bisa dapet diskon banyak kalo nawar di ITC pake bahasa mandarin :-)
ReplyDeleteiya nih harus bisa bahasa inggris
ReplyDeletebahsa inggrisku kacau bener >_<
menyedihkan
i luv english^^
ReplyDeletekmrn abis ikut acara english camp^^
buat teh Zul
ReplyDeleteayo teh semanagt belajar english, biar bisa lihat dunia
buat teh Clara
aduh jangan menyedihkan dunk, kasihan
sip2 kalau gitu segera belajar
biar ngga ketinggalan
buat teh Mayya
wah, harus bagi2 nih'masa pinternya dipake sendiri sih.....
bahasa inggris ku juga menyedihkan hiksss.... *_*
ReplyDeleteHihihi, komennya salah tuh Syid. Yang bener: Buat Teh Zul ayo Teh semangat belajar bahasa mandarin biar bisa liat dunia. Mandarin bo yang ekye maksud
ReplyDeleteOya....hehehe...betul2 teh Zul
ReplyDeletebuat teh senja
ayo di perbaiki, jembatan yang rapuh harus diperkuat supaya selamat sampai seberang
karena di seberang itu masa depan bersemayam
yah kata orang2 pinter selain motivasi kita juga harus berani dan kalau perlu cari teman dari luar negeri agar lebih cepet ngerti dan nguasai :)
ReplyDeletewa bener itu kang aulawi..hehe sip2
ReplyDeletetanpa bahasa apa kata dunia heheh..... tuh kan penyambung antar manusia
ReplyDeletewaaah setujuuuuuu kang richoooo
ReplyDeletemotivasi kerja keras belajar bahasa :p
ReplyDeletelengkap khan kang jazz :p