Bai, elo tu emang temen gue yang paling top!
Ah, kamu bisa aja!
Eh bener bro, masa lo ngga ngerasa sih?
Hmmm…terserah lo deh
Rasanya senang sekali bila saat hidup ini punya teman yang banyak dan careful semua. Ketika ada masalah, ada yang perhatian. Ketika ada musibah, ada yang menolong. Dengan banyak teman, hati terasa tentram. Kehidupan sepertinya akan berjalan lancar. Penuh dukungan.
Tentunya teman yang saya maksud adalah teman yang baik. Teman yang bisa dijadikan pegangan saat kita terombang-ambing oleh derasnya arus ombak dunia ini. Teman yang selalu ada solusi untuk setiap permasalahan kita. Sangat menyenangkan bukan?
Bagaimana tidak, lha wong ketika semua orang acuh, dia sendiri yang perhatian, saat yang lain mengejek, dia tidak henti-hentinya memberi dukungan. Dalam kondisi seperti ini, ya minimal hidup tuh ngga useless lah. Ada nilai tambahnya. Ya tentunya kamu ngga mau ‘kan kalau teman sekeliling kamu hanya bisa bilang “Eh, elo tu nyebelin tau, elo tu belagu! Males banget tau temenan ama elo!”
Tentu saja mencari teman yang baik itu susahnya minta ampun. Kalau orang bilang, sewu siji (seribu satu). Maksudnya, ya memang jarang. Baru ketemu teman yang kelihatan baik, eh eh eh, ternyata dianya cuma mau meres. Wah gawat kalau gini. Lalu apa yang harus kita lakukan?
Mudah saja, kalau tidak ada yang bisa jadi teman yang baik, mengapa tidak kita saja yang jadi seperti itu? Kitalah yang careful terhadap orang lain, bukan hanya kita saja yang terus minta dipeduliin sama orang lain. Dalam hal ini, kita adalah sebagai subyek dari pertemanan yang harmonis itu, bukan hanya objeknya. Di samping itu, itung-itung mengubah gaya berperilaku. Dari yang careless ke yang carefull. Mau ngga?
Salah satu konsep berteman yang cukup baik menurut saya adalah konsepnya Aa Gym. Syarat membangun pertemanan yang harmonis adalah dengan tiga hal.
Pertama, “Aku bukan ancaman bagimu”. Ini syarat dasarnya. Kalau mau jadi teman yang baik dan membangun hubungan pertemanan yang harmonis, maka sense-sense negative harus dihilangkan. Jangan sampai kita mengecewakan teman. Karena, manusia itu kalau sudah kecewa sama sesorang, sulit untuk mengembalikan kepercayaannya. Nah, first impression itu sangat penting.
Kedua, “Aku menyenangkan bagimu”. Nah, setelah ada kepastian bahwa kita adalah bukan threat (ancaman) bagi yang lain, maka langkah selanjutnya adalah memastikan kalau kita bisa jadi ladang penghibur bagi teman kita. Yang hanya bisa kita lakukan hanyalah membuat teman kita senang dan nyaman ketika berada disamping kita. “Bro, adem banget ati gue kalau disamping elo” (ceileee…)
Ketiga, “Aku bermanfaat bagimu”. Ini adalah jurus pamungkasnya. Dalam pertemanan harus ada nilai tambah yang dihasilkan. kita harus tanggap dengan keadaan teman kita. Intinya, kita adalah solusi bagi dia, bukan destruksi. Selain itu, dalam berteman kita pun selalu punya inspirasi untuk berbuat yang baik seperti berdiskusi, belajar bersama, saling bertukar hadiah, saling menyemangati dan masih banyak lagi. Pertemanan seperti ini akan membuat hidup itu penuh guna dan manfaat.
Cara-cara di atas saya pikir cukup efektif untuk menciptakan suasana pertemanan yang harmonis. Ngga ada salahnya hal ini jadi alternatif cara berteman yang baik. Namun, sebenarnya masih banyak cara-cara lain yang bisa dilakukan. Bukan hanya ala Aa Gym thok. Masih banyak berteman ala-ala yang lain. Saya juga ngga maksa kamu untuk mengikuti saya, tetapi ini lah sedikit usaha saya untuk sharing ilmu.
Siapa sih ngga mau hidup aman, tentram dan damai? Semuanya pasti maulah, tak terkecuali kamu dan saya. Oleh karena itu, mari mulai untuk membangun sebuah pertemanan yang sejati, yang bikin hidup lebih berguna dan penuh manfaat, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. OK!
*sumber gambar bisa diklik langsung pada gambanrnya
always friend forever,,,,
ReplyDeletecareless no, careful yes,,,
"3A bagimu"...semoga bisa menjadi seperti itu..
ReplyDeletelagi sibuk ya??...mampir atuh..
semoga aku bermanfaat bagi banyak orang di sekitarku..semangat!!!
buat machbub
ReplyDeletesip, careless no, careful yes,,, gw suka gaya lo
baut kang Ugi
ok 3A bagiku juga
oya sip, ini sedang melincur kesana.....
Mas Jazz, maaf...coba cek barangkali saya keliru..yang dimaksud tulisan di atas care=peduli kan? Kalau careful=hati-hati, careless=sembrono,ceroboh.
ReplyDeletemaksudnya peduli kan? maf kalo salah..
oiya kang, maksud aku itu
ReplyDeletehehe salah kata ya..
ok aku benahi sebentar lagi.......
Amin...
ReplyDeleteberkunjung ke blog sahabat.....
amin 3 juga kang tariq
ReplyDeletetul, lebih baikkita jadi teman yg baik dulu ya, baru mengharapkan orang lain menjadi teman yg baik. mulai dari diri sendiri dulu
ReplyDeleteiya dong, kalo temenan tapi aura negatif nya masih ada pasti ga beres nanti temenannya.
ReplyDeleteudah ku follow, dan skrg aku sedang nganggur aja nih ^^
buat teh fanny
ReplyDeleteyup bener teh, mulai dari diri sendiri
buat teh clara
hehe agak maksa ya, tapi makasih banyak ya.....
sip
aku doain biar segera dapat kerjaan teh.....
Alhamdulillah gw tipe orang yang menjaga persahabatan. Ampe sekranag masih suka smsan, teleponan, ceting, sama temen2 mulai dari temen SD sampe temen sekantor dulu.
ReplyDeleteTemen2 gw juga masih suka curhata2 gituh padahal sms ato nelepon ke Malay lumayan mehong.
Betul Syid, sampai kapan pun, walopun udah merid dan punya keluarga masing2, kita sebagai makhluk sosial membutuhkan teman.
walah susah mas Muhammad mencari teman dengan 3 asfek tadi dan susah juga menjadi teman yang mempunyai 3 asfek itu
ReplyDeletetapi bisa juga neh jadi renungan
thanks mas,kujungan balik neh
buat teteh Zul
ReplyDeletebetul betul betul
harus banyak teman, biar rezeki lancar hehehe
buat agung
ya kita yang mendahului bukan yang nunggu
ya kalau nunggu2, kapan beresnya...
sip2