Ini menjadikan Muhammad menjadi tokoh yang ia, Hart, sebut sebagai paling berpengaruh. Betapa tidak, dalam kepemimpinannya, sebuah agama “baru” bisa melakukan ekspansi besar-besaran. Nabi Muhammad Saw bukan saya menjadi pemimpin spiritual, tetapi karir di kancah politiknya tak bisa diragukan lagi.
Tampil sebagai anak yatim piatu di dunia, ia berhasil membawakan sebah ajaran penyempurna ajaran-ajaran sebelumnya dengan elegan. Dari sisi spiritual, beliau berhasil menyampaikan risalah rabbanyyah (pesan tuhan) kepada umat dengan cara proporsional. Tak terlalu rigid juga tak terlalu longgar. Beliau selalu mengedepankan ajaran yang persuasif-apresiatif. Tak pernah beliau memaksa sesorang untuk mengikutinya, karena memang inilah untunan Kitab Suci.
Sementara dari sisi politik, beliau berhasil menciptakan sebuah peradaban baru di Arab yang kemudian dikemas menjadi Kota Madinah, sebuah kota peradaban Islam. Sebuah kota yang bertata-administrasi dan sosial-politiknya, menurut Robert N Bellah, sangat modern dalam konteks saat itu.
Lahir di kalangan Badawi, Nabi Muhammad Saw tampil sebagai pemimpin militer yang disegani. Suku Badawi adalah suku yang memiliki darah prajurit yang tangguh, tetapi gemar berpecahan nan jumlah sedikit membuat suku itu tak bertaji. Adalah Muhammad yang berhasil mengubah suku tersebut menjadi suku yang paling disegani di Jazirah Arab. Terbukti kebesaran kekuasaan Persia di timur dan kedahsyatan Byzantium di barat bisa ditaklukkan oleh suku Badawi ini.
Ajaran Akhlak Tuhan
Dalam menyebarkan ajaran Tuhan, Nabi Muhammad Saw lalu berupaya menghadirkan kembali akhlak ketuhanan dalam diri manusia. Memang itu tugasnya sebagai rasul. Penyampai pesan-pesan Tuhan pada umat. Ia menyempurnakan kelanjutan agam-agama samawi sebelumnya.
Ia menmpilkan wajah sebuah agama samawi yang sangat toleran. Yang mengakui adanya uma-umat lain. Maka dari itulah umatnya disebut sebagai ummatan wasathon. Secara harfiah ungkapan itu berarti umat yang tengah. Terbukti memang hanyalah Islam yang mengakui hadirnya dua agama samawi sebelumnya, Yahudi dan Nasrani. Sementara antara Nasrani dan Yahudi berselisih paham. Islam datang dengan ajaran tentang kedamaian serta penghargaan pada setiap makhluk dan segala sistem dalam hidup.
Nurcholish Madjid menuturkan bahwa apa yang dilakukan nabi adalah menuntun umat untuk bersedia kembali pada kesadaran akan kehadiran Tuhan. Cak nur,panggilan akrab Nurcholish Madijd, menjelaskan bahwa kesadaran tersebut akan memberikan efek hidup dengan standar moral yang tinggi. Standar moal tinggi ini kemudian termanifestasi dengan apa yang disebut ‘amal shalih.
Inilah yang menjadi pedoman tingkah laku yang diajarkan oleh Nabi. Sebuah ajaran yang menganjurkan uma untuk terus memperbaiki diri dan selalu berbuat baik. Maka, inilah mengapa dalam Kitab Suci, Nabi Muhammad Saw disebut sebagai uswatun hasanah atau suri tauladan yang baik. Muhamad memang dihadirkan di dunia untuk hal tersebut.
Reputasi dan Akhirat
Pada kelanjutannya, ‘amal shalih ini akan menjadi reputasi. Kalau gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, maka manusia meninggalkan reputasi. Maka, Perbuatan yang baik (‘amal shalih) akan menciptakan reputasi yang tentunya berkorelasi positif juga, yakni mulia. Orang akan mengenang sesorang yang sudah meninggal berdasar reputasi tersebut. Baik-atau buruknya reputasi akan ditentukan oleh amalnya di dunia.
Sudah tidak diragukan lagi, merujuk tulisan Hart, maka Nabi Muhammad Saw bisa dikatakan sebagai orang paling memiliki reputasi mulia. Apa yang ia lakukan selama hidup adalah ‘amal shalih yang menjadi suri tauladan bagi umatnya. Muhammad berhasil menanamkan nilai-nilai ketuhanan yang luhur yang termanifestasi pada akhlak-akhlak mulia yang ia contohkan.
Cak Nur menuliskan, reputasi berumur jauh lebih panjang daripada umur nama individu yang menyandangnya. Maka menurut hemat saya, inilah yang membuat nama Muhammad tak lekang oleh zaman. Meski ia hanya hidup tak genap 70 tahun, namanya hidup setengah abad lebih. Kumpulan manusia berlomba-lomba mengingat namanya melalui apa yang dinamakan sholawat. Begitu kuat namanya tertanam di benak umat hingga kini.
Reputasi mungkin juga bisa diasosiasikan dengan apa yang dialami manusia di akhirat. Secara literal bisa didapati cerita-cerita tentang Muhammad selalu menggambarkan bahwa ia sudah pasti dijamin masuk surga. Maka, dengan konsep reputasi ini, maka logislah cerita-cerita itu. Reputasi menjadi semacam preseden bagi yang memilikinya. Maka ketika baik, keberuntungan pula yang didapat diakhirat, pun sebaliknya. Reputasi jugalah yang menyebabkan Isa As (Yesus) dan Ibrahim As (Abraham) sampai sekarang terus dikenang oleh umatnya. Bukan karena apa-apa, tapi karena memang ‘amal shalih yang dilakuakan oleh para nabi itu.
Tentu hal-hal semacam itu bisa menjadi bahan pelajaran untuk bangsa ini. Nabi-nabi telah memberikan sebuah tauadan yang baik. Mereka berupaya membuat umatnya terus merdeka dengan Allah Swt, Tuhan semesta alam. Keharusan berbuat baik (‘amal shalih) ini menjadi perlu. Perlu berarti memang butuh dilakukan. Reputasi nabi-nabi bisa setidaknya perlu diteladani, kemudian diamalkan.
Jazz Muhammad
Blogger dari Paramadina
*sumber gambar bisa diklik langsung pada gambanrnya.
setuju jazz, memang perlu diteladani..tapi mengamalkannya susah ya...
ReplyDeletecerita tentang Rasul kadang buat tersendu dan malu pada diri sendiri..*buat aku loh...
roman-romannya anak mushala niyh kamu..
hmmm kayaknya ya buat semua orang deh teh....(mungkin juga sih)
ReplyDeletehehe, aku bukan anak mushola ko..aku anak ibu dan bapakku...hehe
mantap emang nabi kita yg satu ini
ReplyDeletewah ketinggalan kereta nih...komennya...setelah long wikend yang emang long...hehehe...
emang bang tak ada duanya
ReplyDeleteKalau all about The prophet Muhammad itu dibuatkan kurikulum khusus dari tk s/d mahasiswa, trus...dibuatkan panduan how to apply it dalam kehidupan sehari-hari sepertinya ok ya..
ReplyDeletemisalnya gimana keteladanan di masa kanak-kanak Rasulullah sampai gimana sih menjalani masa remajanya dst...
hehe...ni mimpi bukan ya?...pasti gak gampang...tapi "harus" dicoba..
mantabh sekali infonya sob.. :)
ReplyDeletebuat kang Ugi..
ReplyDeletehmm bisa juga dicoba, kang Ugi aja yang bikin..hehe
buat Pohon Sepi Sendiri
ReplyDeletehihihi, infonya emang mantab
setuju....
ReplyDeletesama2 kang reza
ReplyDeletenamun sayang,Hart blum bsa mengakui keagungan Rasulullah SAW (baca dasar pemikiran buku 100 org plg berpnagruh dunia)
ReplyDeletehmm mungkin juga, tapi yang jelas ia elah menmpatkan Muhammad pada urutan pertama....
ReplyDelete