Uang 'receh' 200 perak (uang-kuno.com) |
Pada saat suatu kali berangkat kerja, di bus kusaksikan seorang pengamen yang membawa alat music pukul beraksi. Ia nyanyikan lagu-agu shalawatan yang aku sudah familiar. Suaranya sumbang sana sini (Bukan berarti aku bisa bernyanyi, tapi aku tahu mana suara dan nyanyian yang menarik atau tidak secara umum).
Selesai ia bernyanyi, ia balik alat musikya, dan berkeliling ke tiap penumpang. Sebagian memberi sebagian tidak. Aku pada sebagian kedua. Jujur saja, nyanyiannya kurang bagus, jadi agak malas memberi tip.
Aku perhatikan ada seorang mbak-mbak kasih pengamen itu sebuah coin. Aku tak perhatikan coin apa dan berapa nominalnya. Lagipula buat apa juga mikirin itu.
Tapi momen yang mengagetkan terjadi ketika si pengamin turun dari bus. Sesegera it turun, terdengar suara “klincing…”