Tuesday, September 25, 2012

Study-loads!!!

JAKARTA-JAZZMUHAMMAD - Sepulang dari US, aku sering ditanya, apa perbedaan kuliah di Indo dan di sana? Susah-susah gampang menjawabnya. Banyak sekali berbedanya. Mulai dari pakaian, lingkungan, kegiatan after-school, student government, absensi dan masih banyak lagi.

Tapi sebenarnya yang paling teringat adalah bahwa kuliah undergraduate di sana tak ada skripsi! Titik! Anda senang? Tunggu dulu.

Bahwa fakta ini sangat menggembirakan adalah benar adanya. Skripsi adalah, kalau tak berlebihan, tugas paling tak disukai. Setidaknya Sembilan dari sepuluh mahasiswa akan mengatakan demikian. Yang satu? Mungkin maniak menulis. Siapa tahu?

Ketika fakta bahwa kuliah di US tanpa skripsi itu menyenangkan aku sampaikan pada kawanku di US, ia langsung bilang, “That’s not true. Not true. We’ve capstones.”

Kuliah tanpa skripsi kalau dibayangkan adalah seperti surga dunia. Bayangkan kalau kita di Indonesia kuliah tanpa harus menulisnya, Oh my God! That’s gonna be a lot of fun!

Friday, September 21, 2012

Go Bison: All I know about NDSU

Global Ugraders of Indonesia
Well, I was there only for one year. I got a scholarship from the US Department of State under a program called Global Undergraduate Exchange Program. So, have I known NDSU pretty well?

If you count whether or not the president of NDSU and I are friends to see if I knew NDSU well, you might as well just jump on another blog and swing by a gun shop, grab any gun and point it at me and shout: this guy is making up something!

But, never mind, that is just an exaggeration. I have a whole bunch of friends over there, though. So I might have known NDSU well. I might have.

Okay, first off, this is the biggest university in North Dakota. It’s in Fargo, which is not the capital but the biggest city over there. The place is really cool and clean. You’ll see a lot of green areas where you can hang out with friends. Fresh air and nice atmosphere will lure you to stay there.

As typical big universities in the US, NDSU was founded way back then. When was it? It’s none of my business. An excuse? Yeah, but I have another answer: Wake up and smell the Internet, Buddy! Just kidding. It’s founded in 1891 and back then it wasn’t NDSU yet but North Dakota Agricultural Collage.

Thursday, September 20, 2012

Nama orang AS

Hanging out with Justin
(He was my roommate)
JAKARTA-JAZZMUHAMMAD - Di Indonesia, orang memberi nama anaknya tanpa ada aturan baku. Maksudnya, tak ada ketentuan berapa banyak kata dalam sebuah nama atau juga apakah harus mencatumkan nama keluarga atau tidak.

Di US, memang juga tak ada aturan atau undang-undang yang mengatur penamaan seseorang. Tetapi nama-nama orang di US seragam. Mereka punya susunan nama yang sama dan dengan jumlah kata yang seragam pula.

Di Indonesia, sesorang ada yang memiliki nama hanya satu kata saja, missal Susanto, Wijayanto, Ayub, Sujono. Tapi, ada juga yang namanya bisa lima kata lebih!

Sementara di US, nama orang tak akan lebih dari tiga kata. Nama di sana hanya berisi dua kata atau tiga. Kalaupun tiga, biasanya yang kedua jarang dimunculkan.

Nah nama depan adalah nama “that they will go by.” Itu nama yang akan mereka gunakan ketika berkenalan dan disapa. Sementara itu, nama belakang adalah nama keluarga yang diambil dari pihak ayah. Dan, nama tengah merupakan nama tambahan yang pada kenyataannya jarang sekali dipakai.

Beberapa contoh nama belakang adalah Clinton, Hamilton, Baker, McCoy, McDonald, Taylor, Arthur, dan masih banyak lagi. Nama depan bisa jadi juga nama-nama itu. Berikut beberapa nama depan John, William, Robert, Jake, Kimberly, Matthew dan banyak lagi.