(credit to @rgl_11) |
Salah satu momen yang paling kurang disukai oleh anak muda Indonesia adalah ketika diminta menulis oleh guru atau dosen. Bagi yang masih SMA, kalau sudah disuruh buat karya tulis atau esai, malasnya minta ampun. Rasanya pikiran buntu. Tangan seakan beku tak mau menulis.
Bagi yang kuliah, momen agak mengerikan itu datang ketika mulai harus menulis skripsi. Pikiran serasa hilang. Ide pun jadi barang paling sulit dicari.
Beberapa cerita miris bahkan terjadi karena skripsi ini. Beberapa anak muda harus merenggut nyawa sendiri karena data skripsinya hilang. Saya sendiri pasti akan ‘hancur hatiku’ sekali kalau itu terjadi, tapi tentu saya masih sayang umur dan kebetulan belum menikah (hehe).
Baiklah, apa sebenarnya menulis esai, karya tulis dan skripsi itu sulit? Tentu sulit! Tapi, bukan berarti tidak bisa diselesaikan kan? Saya dulu menulis skripsi memang merasa kesulitan, tapi karena saya menerapkan sebuah pola tertetu, saya tahu kapan skripsi akan selesai dan optimis bisa diselesaikan.