Wednesday, March 24, 2010

Bahasa untuk Ekspresi pada Dunia

Disadari atau tidak, globalisasi membuat hubungan antar manusia tak berbatas. Tiap individu kini telah terhubung satu sama lain dengan hadirnya kecanggihan teknologi informasi. Maka munculah sebuah komunitas superbesar di dunia ini. Sebuah komunitas masyarakat yang bisa saling berinteraksi tiap saat dan dimanapun tempatnya. Inilah masyarakat global.

Meski demikian, masalah yang muncul adalah dengan apa anggota society yang besar ini berkomunikasi? Tentu salah satunya kesamaan bahasa sebagai media ekspresi perlu diperhatikan. Saya selalu teringat statement Anies Baswedan, Rektor Universitas Paramadina tentang konsep masyarakat global ini.

Beliau sering menyampaikan bahwa dalam satu waktu, “Kita tak hanya menjadi warga negara Indonesia, tapi kita juga warga negara dunia. Oleh karena itu kita harus bisa mengekspresikan ide-ide kita dalam bahasa dunia.”


Pak Anies melanjutkan bahwa minimal kita mampu menguasai Bahasa Inggris. Hal ini tentu menjadi bahan pemikiran kita semua bahwa memiliki kemampuan berbahsa asing, utamanya Inggris adalah perlu.

Dalam sebuah bacaan, pendapat dari dua guru bahasa Inggris yang berpengalaman di bidang bahasa setidaknya bisa jadi acuan.

Alastair Banton adalah seorang guru di sekolah bahasa swasta di Inggris. Dia juga mengajar bahasa Inggris di Jepang.

Menurutnya hal yang terpenting adalah bahwa kita harus ingin belajar bahasa dengan sungguh-sungguh—tanpa itu kita tidak akan bisa jauh. Harus yakin bahwa kita akan melakukannya.

Lalu, hal penting lainnya tentu kita harus kerja keras, tetapi dalam waktu yang sama, kita harus menikmatinya dan jangan frustasi ketika merasa tidak ada perkembangan. Kita juga harus realistis bahwa belajar bahasa memerlukan waktu dan jangan berharap tahu dan paham segala hal dalam beberapa minggu.

Sementara, Teresa Pelc adalah seorang guru bahasa Inggris di Polandia. Dia mengajar bahasa Inggris di sekolah tingkat dua untuk beberapa tahun.

Baginya, motivasi adalah hal yang terpenting. Kita harus siap belajar grammar, banyak membaca, mendengarkan lagu dalam bahasa Inggris, radio dan TV, dan yang lebih penting harus melakukannya secara sistematis.

Masih menurut Pelc, sangat mudah untuk lupa dari apa yang baru dipelajari. Itulah mengapa guru memiliki peran penting. Bahkan,kadang-kadang, seorang murid yang sangat termotivasi butuh paksaan tersebut. Ia yakin bahwa hanya beberapa orang yang belajar bahasa atas kemauan sendiri.

Belajar sebuah bahasa bisa membuat sangat stres, khususnya bagi banyak orang terutama yang dewasa. Kadang kita merasa harus berbicara seperti anak-anak dan membodohi diri sendiri.

Akan tetapi, bila punya motivasi, kita akan belajar menangkal hal ini. Semua ini seperti hal yang sulit, dan memang seperti itu. tapi yakinlah ini juga sangat menyenangkan. (*)



*sumber gambar bisa diklik langsung pada gambanrnya (deplu.go.id dan matanews.com).



18 comments:

  1. KEEP SPIRIT...!! belajar bahasa butuh waktu yang lamaa.. heheheeee...

    ReplyDelete
  2. bahasa itu penting. bisa jadi jembatan komunikasi

    ReplyDelete
  3. bahasa inggrisku buruk sekali.. :(
    harus memperbaiki bhs inggrs lagi ahh...
    semangat..caiyo..

    nice post.. :D

    ReplyDelete
  4. practice makes perfect...keep learning, keep trying..

    ReplyDelete
  5. saya lagi pengen neh bisa bahasa inggris soalnya perlu buat masa depan saya dan semua cita-cita saya

    ReplyDelete
  6. buat teh elok
    ayo keep Spiritt untuk Indonesia yang lebih baik

    buat teh fanny
    ayo bangun jembatan itu

    buat teh ieyas
    semangat teh...
    hehe...eh itu yang bilang lulusan UGM lhooo

    buat kang Ugi
    Oke, keep and keep struggling

    buat agung
    ayooo kang belajar bahasa inggrissss
    biar bisa ngomong ma bule

    ReplyDelete
  7. Gw juga lagi semangat mo belajar bahasa mandarin tapi ampe sekarang belon juga dapet gurunya. Doain yah biar cepet dapet. Tar kan kalo dah gape bisa dapet diskon banyak kalo nawar di ITC pake bahasa mandarin :-)

    ReplyDelete
  8. iya nih harus bisa bahasa inggris
    bahsa inggrisku kacau bener >_<
    menyedihkan

    ReplyDelete
  9. i luv english^^
    kmrn abis ikut acara english camp^^

    ReplyDelete
  10. buat teh Zul
    ayo teh semanagt belajar english, biar bisa lihat dunia

    buat teh Clara
    aduh jangan menyedihkan dunk, kasihan
    sip2 kalau gitu segera belajar
    biar ngga ketinggalan

    buat teh Mayya
    wah, harus bagi2 nih'masa pinternya dipake sendiri sih.....

    ReplyDelete
  11. bahasa inggris ku juga menyedihkan hiksss.... *_*

    ReplyDelete
  12. Hihihi, komennya salah tuh Syid. Yang bener: Buat Teh Zul ayo Teh semangat belajar bahasa mandarin biar bisa liat dunia. Mandarin bo yang ekye maksud

    ReplyDelete
  13. Oya....hehehe...betul2 teh Zul

    buat teh senja
    ayo di perbaiki, jembatan yang rapuh harus diperkuat supaya selamat sampai seberang

    karena di seberang itu masa depan bersemayam

    ReplyDelete
  14. yah kata orang2 pinter selain motivasi kita juga harus berani dan kalau perlu cari teman dari luar negeri agar lebih cepet ngerti dan nguasai :)

    ReplyDelete
  15. wa bener itu kang aulawi..hehe sip2

    ReplyDelete
  16. tanpa bahasa apa kata dunia heheh..... tuh kan penyambung antar manusia

    ReplyDelete
  17. waaah setujuuuuuu kang richoooo

    ReplyDelete
  18. motivasi kerja keras belajar bahasa :p
    lengkap khan kang jazz :p

    ReplyDelete