(tribunnews) |
Berita terakhir tentang subsisi BBM mengatakan bahwa jumlahnya capai 137 trilliun yang merupakan bagaian dari subsidi energi yang totalnya 225 trilliun (2012). Subsidi ini jumlahnya jauh lebih besar disbanding subsidi social yang hanya 0,5% dari APBN-P 2012 sementara total subsidi energi adalah 2,2%.
Sejak terpilihnya SBY menjadi presiden 2004 lalu, harga bensin masih 4.500 rupiah terlepas dari beberapa waktu ketika ia menjadi 6.000. Baik, poinnya adalah harga bensin atau katakanlah BBM tak naik dalam kurung waktu sebegitu lama. Padahal, harga minyak dunia terus mengalami kenaikan.
Kau dapatkan masalahnya?
Kalau kau tahu maksudku, maka secara mudah hanya ada satu missing link di sini. Jadi, apa yang bisa membuat harga BBM tetap stabil? Dalam konteks ekonomi negara, maka jawabannya yang mungkin adalah subsidi. Maka, masalahnya adalah subsidi yang dikeluarkan pemerintah pastilah naik setiap tahunnya seiring kenaikan harga minyak dunia PLUS naiknya jumlah pengendara kendaraan bermotor.
Stabilnya harga BBM tentu seperti angin segar bagi masyarakat. Ya iyalah, lha wong harga tetep kok ngga senang?! Tapi tunggu dulu, memang harga BBM tak naik, tapi coba kau perhatikan harga makanan di sekitarmu. Adakah yang dalam kurung waktu tertentu, katakanlah dari tahun 2004 hingga sekarang, hargnya sama?