Tuesday, November 8, 2011

Slang

hangin' out dengan kawan-kawan
FARGO-JAZZ MUHAMMAD - Minggu-minggu pertama aku datang ke Fargo, rasanya seperti orang hilang. Bahasa Inggris-ku yang super pas-pasan adalah penolong, itupun sebenarnya tak banyak membantu. Senjata terakhir: bahasa tubuh!

Semuanya serasa di luar dugaan. Orang bicara seperti tanpa koma tanpa titik. Super cepat. Wes-wes-wes. Aku berangkat ke sini dengan percaya diri. Aku membayangkan akan dapat segera bertemu kawan-kawan baru dan kemudian jalan-jalan bersama, juga sharing tentang negara masing-masing. Tapi kepercayaan diri dan imajinasi rontok sudah dihantam realitas.

Kalau ada yang bertanya padaku, aku harus bertanya dua kali atau lebih untuk dapat mengetahui apa maksudnya. Kalau beruntung, aku langsung mengerti. Tapi keberuntungan itu rupanya datang jarang sekali. Ini tentu jadi pelajaran bagiku.

Baiklah, dasar masalahnya adalah begini. Bahasa itu adalah sebuah ketrampilan. Ia punya tiga bagian: listening, writing, dan speaking. Kau tahu, ketiga-tiganya butuh latihan masing-masing. Kita tak bisa merasa sudah “joss” dalam memahami bahasa kalau tidak bisa menguasai ketiganya.

Lalu, dalam listening, ada dua bagian lagi: formal dan informal. Bahasa formal adalah bahasa yang selama ini aku pelajari di sekolah. Jujur saja, aku sudah belajar bahasa Inggris sejak aku kelas 3 SD. Jadi, aku berlatih bahasa Inggris secara formal, keseluruhannya.

Kemudian aku datang ke Fargo. Yang kuhadapi adalah percakapan sehari-hari orang sini yang penuh dengan slang alias informal. Inilah yang tak kupelajari di sekolah, sama sekali. Rasanya pas di sini seperti belajar dari nol lagi.

Orang sering bilang what’s up? Dan aku tak tahu harus menjawab apa. Kau tahu, jawabannya ada dua: not much kalau biasa-biasa saja, dan nothing kalau memang tak ada apa-apa.

Ada lagi, kawan-kawanku sering bilang, how are you doing? atau sekedar how is it going? Kedua-duanya kalau formalnya berarti how are you?

Karena bahasa adalah ketrampilan, maka kuncinya hanya satu: LATIHAN! Tak lain dan tak bukan. Maka dari itu, aku sering upayakan untuk membuka percakapan dan bercanda dengan kawan-kawan di sini, walaupun aku tahu nanti akan berhenti “di tengah jalan” karena kehabisan kosa kata.

Anyway, saya, sampai saat ini masih gaguk. Tapi bagaimanapun juga ini sudah lebih baik dari pertama kali aku datang ke sini. Alhamdulillah!

But, as time goes on, everything is going better and better. If you wanna improve your English, just practice it. It definitely works.

How is it goin’ man?


2 comments:

  1. Kayanya bakal sama kondisinya dengan saya tahun depan, mana di Australian slangnya juga banyak banget Jazz... good luck ya, kayanya udah dapet temen baru tuh di fotonya :)

    ReplyDelete
  2. Cyiiiinnn, lama ga mampir dimari ternyata dikau udah ngabur ke Fargo. Gw juga susye neh bat ngbelog apalagi BW setelah punya buntut 2 :-)

    Yup, kunci dari keberhasilan berbahasa Inggris tentu latihan. Kalo ga practise yah kaga akan bisa2. Sukses terus yah Cid disana. Dan gw yakin ga perlu waktu lama buat orang sepinter lo belajar bahasa enta itu slang, dewa 19, nidji, ato ungu (hihihi, mangap salah. ini mah judul groupband yah booo)

    ReplyDelete