Monday, December 19, 2011

Belajar di Negeri Paman Sam (2-habis)

"sok cool" in front of the union
FARGO-JAZZ MUHAMMAD - Pendidikan di US ternyata tak senjelimet yang aku kira. Di sini semua dibuat simple tetapi punya pakem aturan yang harus ditaati. Waktu kumpulkan tugas ya kumpulkan, kalau sudah due atau deadline, ya sudah kalau terlambat tak akan akan ada belas kasihan. Oke, kali ini aku akan teruskan artikel sebelumnya tentang belajar di Negeri Paman Sam. Klik di sini untuk artikel pertamanya!

Keempat, tak seperti di Indo yang kalau satu kelas ada 3 SKS, semua digabung menjadi satu, dan jadinya kuliah 2,5 jam. Wah, ini yang berat buatku. Aku hampir selalu tidur di kelas. Di US berbeda.

Pembagian waktu kuliah biasanya menjadi dua atau tiga hari. Jadi, jadwal tiap mata kuliah selalu Senin-Rabu-Jumat (Mo We Fr) atau Selasa-Kamis (Tu Th). Tiga SKS dibagi menjadi tiga atau dua. Jadi di kelas, mahasiswa akan mendengar “ceramah” dosen selama 50 menit atau 1 jam 15 menit. Ya bagiku agak lumayan. Meskipun masih kadang tidur, at least tak separah ketika di Indo. Ini anak kerjaannya tidur kok berani-beraninya kuliah di US?! (Hehe no komen)

Kelima, silabus di US sangat penting untuk mengetahui apa yang akan diajarkan dosen di kelas. Apa di Indo tak penting? Ya pentinglah, cuma pengemasannya yang berbeda sehingga seringkali tidak penting. Atau sebenarnya penting tapi mahasiswanya tukang tidur seperti aku ini. lha itu yang buat itu tak penting. Entahlah.

Silabus di US dibuat tak lebih dari satu lembar. Bagi mahasiswa yang males seperti aku ini, hal ini sangat memudahkan untuk memonitor sejauh mana kuliah telah berjalan. Kalau di Indo, ketika silabus berlembar-lembar: sudah orangnya males, lihat lembaran silabus juga males, ya sudah tidur saja. Maaf, ini bukan contoh yang baik. Hanya saja yang menulis ini tak punya contoh lain kecuali dirinya sendiri.


the simple syllabi
Keenam, kampus-kampus di US memiliki semacam students center yang dinamai, umumnya, memorial union. Di NDSU juga ada memorial union yang berupa gedung besar bertingkat tiga. Di sana ada dinning center, coffee shap, bookstore, post office, bank, dan office of international program.

Selain itu, “union” di NDSU, begitu memorial union sering disebut, memiliki banyak couch atau sofa yang bisa digunakan oleh mahasiswa untuk just chilling atau hanging out. Juga banyak ruang-ruang pertemuan yang bisa dipakai organisasi-organiasasi kampus. Ohya, kantor-kantor organisasi kampus dijadikan satu di sini.

Ketujuh, di sini juga ada BEM tapi namanya, khususnya di NDSU, aku tak tahu di kampus lain, “Student Government” atau SG. Tugas mereka memang mirip seperti BEM. Tapi tak seperti di Indo, yang kadang kalau lihat kantor BEM-nya seperti sangkar burung, di sini kantor SG sangat rapi dan kesannya benar-benar ruang kerja para pegawai pemerintah mahasiswa. Pada hari-hari tertentu, mereka mengenakan pakaian formal lengkap dengan dasinya.

Kedelapan, di NDSU, juga umumnya pada kampus-kampus di US, terdapat bookstore yang menjual semua merchandise kampus dan buku-buku teks untuk mahasiswa. Ya disinilah jaket-jaket atau celana atau apapun yang ada tulisannya NDSU harganya bisa melangit! Untuk yang ini, kau bisa baca tulisanku yang lain di sini.

Buku-buku di bookstore sangat mahal. Tapi entahlah, tetap saja banyak mahasiswa yang membeli buku di sana. Yang membuat bookstore ini istimewa adalah semua buku sudah didata dalam komputer dan ketika mahasiswa memerlukan buku untuk sebuah mata kuliha, maka tak perlu tanya dosennya.

Tinggal cari di website bookstore, klik-klik, beres. Iya, beres klik-nya, mbayarnya itu lho, bikin garuk-garuk badan. (Eits, ini penyakit baru: kegatelan karena lihat buku-buku mahal). Klik di sini untuk melihat contoh dari NDSU Bookstore!

Terakhir, ini yang menurutku paling yahut. Untuk undergraduate, mahasiswa di US tak perlu menulis skripsi! Tak ada skripsi, Pak Dhe! Mantab bukan! Pokoknya ini super sekali. Apalagi kalau yang baca dan yang nulis ini sama-sama males, beuh, ya ini yang jadi dambaan setiap mahasiswa Indonesia. Ya ngga tahu juga sih, soalnya ada saja mahasiswa yang obsesi menulisnya tinggi, terus skripsi pun menjadi penting buat dia. Ya tinggal pilih yang mana. Dipilih-dipilih!

Tapi bukan berarti tak ada skripsi, tak ada tugas tulis menulis. Mahasiswa di Amerika wajib mengambil mata kuliah English Composition I dan II. Lha di sini ini, kerjaannya paper terus!
Jadi, pilih yang mana: tak ada skripsi tapi paper terus, atau ada skripsi tapi tak pernah paper, atau ada paper dan ada skripsi, atau juga yang ini, tak ada skripsi dan tak ada pula paper? Jawabannya, kalau kau milih yang terakhir itu, MEMANG KAMPUSNYA MBAH-MU APA?

Sebenarnya masih banyak hal-hal yang dapat kuceritakan tentang bagaimana belajar di US ini. Tapi kali ini itu cukup dulu. Semoga bermanfaat. Jangan lupa tetap bersedekah biar hidup barokah. Amergo, sa’ bejo-bejone wong kang lali, isih luwh bejo wong kang eling lan waspodo. Ihdinash-shirothol mustaqim, wassalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh. (Iki opo to?)


3 comments:

  1. wahahahaha.....wes kadung mbayangne seneng2 gak enek skripsi....ternyata podo wae...

    oke2 mantab mas bro...
    ojo lali bolane American Footbal...hehehehehehehehehehehe

    ReplyDelete
  2. Tulisnya Mantap, kocak dan pastinya menambah pengetahuan pembaca mengenai studi di USA....like it...sudah tak sabar merasakan suasana belajar di USA :)

    ReplyDelete
  3. Manteb tenan Pak...kakakkaka

    ReplyDelete