Thursday, February 9, 2012

Antara Nama, Jurusan, dan Angkatan

My Professor and I
(Dakota Tribal History Class)
FARGO-JAZZ MUHAMMAD - Kalau kuliah di Indo, ketika ada orientasi, para orientator atau senior yang mengorientasi pasti akan berkenalan satu per satu. Nah, ketika mereka mengenalkan dirinya, tiga hal yang mereka katakan adalah nama, jurusan, dan angkatan.

Hal ini semacam norma yang tak terlulis yang harus dipatuhi. Nama akan menunjukkan bagaimana ia ingin dipanggil, disapa, dan dikenali. Kebanyakan memakai nama asli, tapi tak sedikit juga yang menggunakan nama samaran yang sangat berbeda dengan nama aslinya. Katanya biar keren.

Hal kedua adalah jurusan. Itu yang akan menunjukkan apa yang ia pelajari di kampus. Di beberapa kampus, jurusan menunjukkan kasta. Orang kelas macam apa dia itu.

Khususnya di kampus-kampus negeri, kasta ini nampak terlihat. Kalau ada yang bilang, “Kedokteran”, para junior langsung diam, sedikit berbisik, “Anak ini pintar.” Kalau ada yang bilang, “Teknik Elektro”, maka mereka berbisik, “Oh, ia jenius!” Demikian juga untuk jurusan-jurusan yang dianggap keren: Hukum atau Kedokteran Gigi.

Tapi kalau ada yang bilang “Penyakit Tanaman” atau “Agrikultur”, yang mendengar berbisik-bisik, “Ngapain kuliah itu?”

Aku tak bermaksud membanding-bandingkan. Tetapi itulah kenyataan yang terjadi di Indonesia. Satu jurusan didewakan, satu lainnya dianggap barang rongsokan. Satu diburu banyak orang, yang lain kekurangan mahasiswa. Sah-sah saja sih. Aku hanya merasa aneh saja.

Hal ketiga adalah angkatan. Ini adalah puncak budaya kasta di kampus-kampus di Indonesia. Dengan bilang tahun angkatan, akan ketahuan siapa yang harus dihormati dan mana yang harus menghormati. Lalu akan muncul panggilan“Kak-kak-kak”

Makin tua angkatan, makin tinggi kastanya dan makin banyak pula hormat yang harus ditaruh padanya. Makin lama di kampus, makin bangga, karena banyak “adik-adik” angkatan yang akan “sujud-sembah” padanya.

Di Amerika, atau tepatnya di NDSU—dan sangat mungkin juga di kampus-kampus lain, tiga hal itu juga disampakan pada masa orientasi. Nama, jurusan, dan tahun. Untuk nama, tak terlalu banyak perbedaan. Cuma nama orang-orang di US sulit dieja. Itu saja.

Nah, untuk hal kedua, jurusan, di US kampus-kampus tak punya sistem jurusan. Yang ada adalah major dan minor, khususnya untuk undergraduate. Misalnya, majorku di sini adalah Business Management. Tapi karena itu adalah hanya major, maka banyak mata kuliah yang tak memiliki hubungan sama sekali degannya.

Misalnya, mahasiswa di major management akan belajar Psikologi, English, dan Filosofi, dan Sejarah. Bahkan ada jatah elective classes yang berarti mahasiswa dapat mengambil mata kuliah apapun. Bahasa asing, studi tentang Native American, Sosiologi, Hukum, dll.

Tak ada yang berbeda satu sama lain. Maksudnya soal kasta-kasta yang berlaku seperti di Indo, di sini tak berlaku sama sekali. Semua major adalah penting dan mahasiswa saling menghargai hal itu. Mungkin saja ada juga, tetapi tak terlalu mencolok seperti di Indonesia.

Sekarang mari bicara soal angkatan. Di US, angkatan sama sekali tak menunjukkan tingkat kehormatan mahasiswa. Mau angkatan berapapun, mahasiswa ya mahasiswa. Semuanya sama. Di sini tak ada senioritas yang kental sekali terasa di kampus-kampus di Indo.

Di US ada istilah khusus untuk nama angkatan. Mahasiswa tahun pertama disebut Freshmen. Tahun kedua adalah Sophomore. Tahun ketiga disebut Junior, dan terakhir adalah Senior.

Nah, dari keempatnya, yang punya nama panjang cuma yang Senior. Maksudnya, kalau mahasiswa telah lebih dari empat tahun kuliah, dan masih akan terus kuliah, maka namanya akan berubah menjadi super senior, atau juga super-super senior. Sebenarnya, secara resmi itu tak ada, tapi hanya sering digunakan di kalangan mahasiswa.

Kalau di Indo makin tua makin keren (terutama bagi yang kuliah dan politik maniak), di US makin tua makin memalukan. Kalau mahasiswa ditanya, “What year are you?” kalau jawabannya super senior, kebanyakan akan disertai dengan rasa agak malu.

Di sini tak ada senioritas. Semuanya sama saja. Freshmen bisa hang out dengan senior. Begitu juga dengan yang lainnya: Sophomore dan Junior. Dan yang penting tak ada “Kak-kak”. Mahasiswa ya mahasiswa. Students is students. That’s it.

Meski demikian, tetap ada mahasiswa yang ditakuti oleh yang lain. Maskdunya jangan macam-macam dengannya, yakni mereka yang badannya besar. Bigger size will win. So start making your body big! Just joking.

Bagaimana yang terjadi di kampusmu?

5 comments:

  1. wiih kereng bro, bisa sharing gambaran studi di negera paman sam..

    kalo saya ntar nulis al-Azhar gmn "kakak Rosyid"? :D

    ReplyDelete
  2. Informasi tentang bagaimana kuliah di Mesir silahkan ditulis kang... Itu pasti sangat menarik. Jangan lupa upload juga foto-fotonya.

    ReplyDelete
  3. Mr. Rosyid
    maaf ralat : maksudnya Keren. bukan kereng

    ReplyDelete
  4. kalau dikampusku hmm,,, kesenioritasan kentuaaallll sekali,, ada untung ada enggaknya juga sih,, yah semoga semuanya baik baik saja

    ReplyDelete