(http://photography.nationalgeographic.com/) |
Ya, Alhamdulillah juara tiga
Ah, apaan itu? Gue nih juara satu!!!
Baca judulnya, pasti kamu langsung bilang, konteksnya apa dulu? Masalahnya apa dulu donk? Ya maklum kalau tanya seperti itu. Masa bodoh memang identik dengan sikap acuk tak acuh. Sikap tak peduli terhadap orang lain. Sebuah respon negatif terhadap stimulus yang muncul dalam kehidupan. Simple-nya sikap ini identik dengan sikap negatif.
Umumnya, sikap acuh selalu diidentikkan dengan keengganan untuk melihat kesusahan orang lain. Jadi, sikap ini akan memiliki nilai relasi negatif bila dihadapkan dengan keburukan, penderitaan, lalu penindasan dan sebagainya. Masa bodoh ini bikin dosa. Tapi bagaimana kalau dibalik? (Maksudnya, Mas?)
Oke, bagaimana kalau yang dihadapi dengan sikap masa bodoh adalah prestasi orang, atau juga kesuksesan orang lain. Loh, emang ada? Ya iyalah. Inilah saat dimana masa bodoh itu jadi positif, bahkan bisa dibilang penting. Oke, Gue jelasin dulu ya…
Ketika kamu memenangkan sebuah kompetisi, atau mungkin mendapatkan nilai yang bagus, mungkin sebagian teman akan merasa senang. Tapi, kenyataannya, ada saja yang sinis dan dengan ketus mencoba mencari-cari bin mengorek-korek kesalahannya. Tujuannya satu, mencari titik lemah dari kesuksesan tersebut untuk selanjutnya dijadikan senjata untuk bilang, “Aa..h terang aja elo kan bla..bla..” atau, “Ah, gitu aja gue juga bisa, lebih bagus malah!” Dalam hatinya bisa ditebak kalau dia ngga rela orang lain sukses.
Kalap kalau denger orang lain sukses!
Saya sendiri punya teman. Dia begitu gethol untuk mengikuti lomba. Ya saya akui ia berhasil memenangkan beberapa kompetisi. Tapi ada sedikit yang saya kurang suka. Ketika ada teman lain juga memenangkan lomba, wow, responnya begitu ekspresif. Tapi ekspresif yang tak rela. Kemudian ia menceritakan kesuksesannya untuk menandingi wacana sukses teman lain yang juga menang lomba.
“Elo juara itu ya? Ah, aku lho juara ini.. ini.. ini”
Kadang saya sebel, tapi seringkali sebel banget. Tapi saya masa bodoh saja. Peduli amat dengan hal itu. Toh, apa yang terjadi telah terjadi. Bahasa Sundanya bodho teuing!
Inilah yang saya mau sampaikan. Seharusnya kita masa bodoh dengan kesuksesan orang lain. Inilah masa bodoh yang positif. Artinya, ya sudah, terima kesuksesan orang lain dan kemudian ikut merasakan senang. Bagi saya hal itu akan lebih memberi manfaat. Teman kita senang. Kita juga senang. Jadinya win-win solution.
Kita tak perlu membanding-bandingkan pencapaian kita dengan orang lain. Biarlah orang lain sukses dengan bidangnya, dan kita dengan bidang kita sendiri. Biarkan mereka senang dan kita dengan kesenangan kita sendiri. Ujung-ujungnya masa bodoh 'kan? Tapi masa bodoh yang positif bukan berarti acuh saja, tetapi memiliki tambahan apresiasi pada orang lain. Kita tidak mengorek dan membanding-bandingkan prestasi orang lain, tapi malah kita memberi apresiasi setinggi-tingginya.
Kita punya tujuan sendiri yang sudah tentu berbeda dengan orang lain. Maka kesuksesan pun tak bisa dibanding-bandingkan. Apalagi mengorek-koreknya.
Saya pernah membaca koran nasional yang menuliskan quote-quote para ahli. Sang ahli bilang, “Kesuksesan orang itu adalah ketika ia membandingkan kesuksesannya dengan apa yang direncanakan, bukan dengan kesuksesan orang lain”. Hmm…(*)
ya sudahlah...ya biarlah...katanya bondan & gade to black,,,
ReplyDeleteintinya jangan suka iri liat orang sukses tapi iri dg bagaimana caranya ia bisa sukses.
ReplyDeletemembandingkan buat motivasi ok2 aja bro, asal jgn untuk ajang kesombongan n iri spt yg kamu bilang :)
ReplyDeleteSetuju dgn Fanny :)
ReplyDeletebuat kang Trimatra:
ReplyDeletewah, selamat datang kang...ya sudahlah.. hehe
buat teh Fanny:
ya begitu sekiranya
buat kang Aulawi:
sip, itu ide bagus..
buat Aby:
iya up to you juga
buat waroeng:
hehehe setuju-setuju aja kang...
mas salam knal dari siswa smk 1 kertosono
ReplyDeleteSalam sukses aja mas Jazz
ReplyDeleteYang pasti kesuksesan orang seharusnya memicu kita untuk bisa sukses juga seperti dia, atau bahkan lebih. Kalo cuma iri dengki tanpa melakukan hal2 riil untuk mencapainya mah ga ada guna
ReplyDeletebuat black dead:
ReplyDeletesalam kenal juga..
buat Bu Puspita:
Sukses juga Bu...
buat teh susan:
ya betul itu... hehe
Ih....benar sekali...jadi ingat seseorang gitu...terima kasih loh kak buat tulisannya :) sangat menginspirasi..
ReplyDeleteyep, sama-sama
DeleteBener banget syid..tapi terkadang menghilangkan rasa iri terhadap orang yang sukses itu sulit banget...
ReplyDeleteYoi!
DeleteBener bgt kang..ga prlu iri dg kesuksesan org lain
ReplyDelete