Thursday, September 20, 2012

Nama orang AS

Hanging out with Justin
(He was my roommate)
JAKARTA-JAZZMUHAMMAD - Di Indonesia, orang memberi nama anaknya tanpa ada aturan baku. Maksudnya, tak ada ketentuan berapa banyak kata dalam sebuah nama atau juga apakah harus mencatumkan nama keluarga atau tidak.

Di US, memang juga tak ada aturan atau undang-undang yang mengatur penamaan seseorang. Tetapi nama-nama orang di US seragam. Mereka punya susunan nama yang sama dan dengan jumlah kata yang seragam pula.

Di Indonesia, sesorang ada yang memiliki nama hanya satu kata saja, missal Susanto, Wijayanto, Ayub, Sujono. Tapi, ada juga yang namanya bisa lima kata lebih!

Sementara di US, nama orang tak akan lebih dari tiga kata. Nama di sana hanya berisi dua kata atau tiga. Kalaupun tiga, biasanya yang kedua jarang dimunculkan.

Nah nama depan adalah nama “that they will go by.” Itu nama yang akan mereka gunakan ketika berkenalan dan disapa. Sementara itu, nama belakang adalah nama keluarga yang diambil dari pihak ayah. Dan, nama tengah merupakan nama tambahan yang pada kenyataannya jarang sekali dipakai.

Beberapa contoh nama belakang adalah Clinton, Hamilton, Baker, McCoy, McDonald, Taylor, Arthur, dan masih banyak lagi. Nama depan bisa jadi juga nama-nama itu. Berikut beberapa nama depan John, William, Robert, Jake, Kimberly, Matthew dan banyak lagi.

Ada yang unik dalam penyebutan nama di US. Nick name kadang berbeda sekali dengan nama aslinya. Seperti orang dengan William, nick name-nya adalah Bill. Untuk Robert adalah Bob.

Keuntungan penamaan yang seragam ini adalah mudahnya pengarsipan data-data demografi di US. Seperti contohnya di kampus. Nama belakang selalu menjadi acuan untuk pengurutan nama dalam penilaian.

Dengan system penamaan ini, seseorang juga akan mudah menelusuri siapa nenek moyangnya. Ketika aku di US, roommate-ku pernah seharian men-trace ancestry-nya. Dan ketika ia dapati bahwa ia berasal dari itali, dia senang sekali.

Bila berkenalan dengan orang baru, maka tak perlu menyebutkan bagaimana mereka harus disapa. Ini tak seperti di Indonesia yang kadang nama sapaan sangat berbeda dengan nama asli.

Karena nama awalku adalah Muhamad, semua guruku memanggilku Muhamad. Benar juga sebenarnya, cuma terasa aneh saja. Aku ‘kan Rosyid, haha.

Nama itu pun jadi masalah ketika aku sampaikan, teman-temanku sulit melafalkannya atau aneh saja rasanya. Karena itu, beberapa temanku aku biarkan memanggilku Jazz, itu sebagian dari nama belakangku.

Jadi, apa kau tertarik memberikan nama keluargamu seperti itu? Bagiku, itu cukup menarik.

2 comments:

  1. udah lama deh kayanya gak jln2 ke blog ini, apa kabar jazz?

    iya ya,...sedang diindonesia nama justru lbh panjang kesannya lbh keren ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kabar baik IrmaSenja. Nama di Indonesia memang tak standar, tapi unik!

      Delete