Tuesday, February 23, 2010

Pemuda, Serigala dan Narkoba

Pemuda, penerus bangsa
Pemuda, asset bangsa
Tapi..
Bisa jadi juga perusak bangsa

Tentu kamu semua sudah akrab dengan yang namanya narkoba. Siapa sih yang ngga kenal barang satu ini. Lihat saja acara kiminal di TV, ya yang PATROLI, SERGAP atau BUSER, pasti ada saja kasus narkoba.

Kalau yang melakukan sudah tua sih ngga apa-apa, sekalian biar mati saja (eh…). Maksudnya ya dia kan udah tua, jadi sisa hidup pun juga udah tinggal dikit. Tapi kalau yang melakukannya itu pemuda, hmm.. ini yang perlu dibahas.

Dalam buku Setengah Kosong Setengah Isi, Parlindungan Marpaung membuat tulisan yang cukup menarik berjudul “Kenikmatan yang Mematikan”. Tulisan itu berkisah tentang cara seorang Eskimo berburu serigala.

Mereka (orang Eskimo) melumuri sebuah belati tajam dengan darah hewan buruan (rusa atau semacamnya).Kemudian darah itu dibekukan. Belati itu lalu ditanam di dataran tinggi tempat serigala bermain. Posisi penanaman belati adalah bagian bagian tajam mencuat keatas. Dengan cara itu, seringkali srigala mengendus bau darah yang ada pada belati. Sesuai dengan kebiasaanya, serigala mulai menjilati belati berlumur darah tersebut. Karena udara yang dingin, serigala tidak sadar telah menyayat lidahnya sendiri serta menelan darahnya sendiri.

Akhirnya bisa kamu tebak. Serigala pun mati lemas dan orang Eskimo dengan mudah membawa mereka untuk jadi santapan.

Cerita ini tentu bisa menjadi perumpamaan orang yang jadi penyalahguna narkoba. Jadi, narkoba itu bak belati yang berlumur darah beku dan serigala yang mati lemas adalah pelau penyalah gunanya.

Dari cerita diatas tentu kamu mengerti bahwa ya begitulah narkoba. Kelihatannya enak, eehh…ternyata obat kematian. Parahnya, yang minum obat ngga nyadar kalau itu obat bikin mati. Hal ini tentu tidak lepas dari kenyataan bahwa sifat labil yang dimiliki oleh jiwa pemuda. Psikolog menyampaikan bahwa indikator yang mudah dari sifat labil adalah besarnya rasa ingin mencoba. Ya mencoba segala hal.

Kalau yang dicoba adalah sebuah aktivitas penelitian ya OK-OK aja, tapi kalau yang dicoba itu narkoba, ya janganlah. Kan udah dikasih tahu tadi.. Lalu, mengapa hal ini menjadi penting bagi pemuda?

Dalam sebuah seminar, Anies Baswedan menyampaikan bahwa bedanya orang tua dan pemuda adalah apa yang ditawarkannya. Orang tua menawarkan apa-apa yang telah ia lakukan di masa lalu. Ia menyajikan bagaimana track record-nya selama hidup. Namun, pemuda menawarkan masa depan. Pemuda memberika gambaran visi ke depan. Pemuda akan menawarkan sebuah impian di masa depan.

Melihat fakta ini, tentu sebagai pemuda kita harus sadar bahwa nasib bangsa ini ke depan ditentukan oleh apa yang kita perbuat saat ini. Masa depan adalah milik pemuda (hehe..ngomongnya kayak anggota DPR aja, antara yang diomongin dengan yang dilakuin “beda dikit”). Bersinggungan dengan narkoba tentu bukan jalan baik untuk dipilih.

Hidup dengan narkoba laksana bunuh diri perlahan-lahan. Ya kalau memang mau mati sih terserah, tapi tentu bagi yang masih punya akal sehat dan tahu kalau 1+1=2, ya pasti ngga mau donk terjerumus ke dalam dunia narkoba.

Yang penting sekarang semua sudah tahu kalau narkoba itu sama dengan obat kematian, ya jangan ikut-ikutan sama narkoba. Kalau sudah sadar tapi tetep ngeyel ya terserah, pokoknya jangan ngajak temen. Mau mati kok cari jamaah. Ya kalau mati syahid, kalau matinya sangit?


Tulisan ini, selain sebagai tulisan lepas, juga diikutsertakan Djarum Black Blog competition Vol. 2. Event ini diadakan oleh PT Djarum yang familiar dengan program inovasinya Blackinovationawards dan Black Community.



*sumber gambar bisa diklik langsung pada gambanrnya.


10 comments:

  1. yang pasti sih mati sangit Syid, ya spt sifatnya setan yang selalu cari temen bwt di neraka ntar,,,, hehehe,,,

    ReplyDelete
  2. semangat pagi...
    pemuda seharusnya selalu bersemangat..seperti bro jazuli ini..yang selalu semangat menulis...keep blogging bro

    ReplyDelete
  3. nulis emang lebih enak ketimbang nge-drug...
    coba buat slogan deh mas ochied...bikin spanduk yang gede..hehe..

    ReplyDelete
  4. enakan sate ayam bikin kenyang, ga mahal pula dari pada narkoba bikin ga enak masa depan hehhe

    ReplyDelete
  5. buat machbub

    aku ngga mau ah mati sangit...hehe bau sangit

    ReplyDelete
  6. buat kang tarig

    boleh2, dari pada ngedrug mendingan ngeblog

    ReplyDelete
  7. buat kang UGi,
    hmmm ya deg nanti aku buatin slogannya, kayaknya mantab itu

    ReplyDelete
  8. buat kang richoo..
    bener banget kang, mendingan beli sate

    hahahaha

    ReplyDelete
  9. mantapppp..... kunjungan rutin bro

    ReplyDelete