Wednesday, May 5, 2010

Kepercayaan

Heh, gue tuh udah ngga percaya lagi ama elo!
Elo tuh ternyata pembohong!
Elo ngerusak kepercayaan gue selama ini!

Ketika membangun sebuah hubungan pertemanan, maka rasa saling percaya adalah landasan utamanya. Bagaiman tidak? Mana mungkin seseorang mau berteman dan bergaul dengan kamu kalau kamunya ngga jelas.

Memang menjadi sesorang yang bisa dipercayai itu kelihatannya mudah. Akan tetapi, sulit untuk dilakukan. Rasa curiga adalah masalah utamanya. Memang tidak ada orang sempurna di dunia ini, jadi sebenarnya curiga pun juga sah-sah saja. Tetapi, tidaklah patut terus-terusan curiga seperti itu. Lama kelamaan rasa saling percaya akan luntur ditelan kecurigaan.

Rasa curiga sebenarnya muncul ketika suatu ketika kita melakukan sebuah hal yang merusak perjanjian pertemanan. Ya entah ngga nepatin janji lah, acuh tak acuh atau mungkin lost contact. Menurut saya ini sangat disayangkan.

Emane cah! Susah-susah cari teman eeh… malah disia-siain gitu aja. Masalahnya utamanya itu bukan hilangnya teman, tapi kalau orang itu udah ngga percaya itu susah balikin kepercayaannya.

Ada sebuah cerita umum tenang anak yang suka berbohong. Suatu ketika ia bermain di hutan dan berteriak-teriak minta tolong. Ia bilang kalau ada harimau yang ingin menerkamnya. Sontak warga pun datang beramai-ramai ingin menolong anak itu. Namun, ketika didatangi, anak itu malah tertawa terbahak-bahak. Ia aman-aman saja.

Ternyata ia hanya ngibulin warga. Ngga ada yang namanya harimau. Besoknya ia kembali mengulang aksinya. Kembali warga pun berduyun-duyun bermaksud menolongnya. Sekali lagi, warga kena kibul tuh anak. Sekarang yang ada hanya rasa jengkel warga terhadap anak ingusan itu.

Hari ketiga, anak itu kembali mengulang aksi. Namun, yang ini benar-benar terjadi. Ia berhadapan dengan harimau yang lapar dan siap menelannya. Ia berteriak-teriak minta tolong. Namun, yang terjadi justeru warga yang acuh. Warga sudah tidak percaya lagi dengan omongan anak itu. “Bodoh banget gue mo dikibulin tuh bocah lagi”. Akhirnya bisa kamu tebak. Harimaunya dapat makan gratis.

Cerita di atas memang tak ada hubungannya dengan pertemanan, tapi cukup menggambarkan kalau kepercayaan itu mudah untuk dirusak. Sementara, membangun sebuah kepercayaan itu butuh waktu. Bukan hanya satu atau dua hari. Ini bisa bertahun-tahun. Warren Buffet pernah menyampaikan kalau membangun reputasi itu butuh waktu 20 tahun, sedangkan hanya butuh waktu 5 menit untuk menghancurkannya.

Sayang sekali bila kepercayaan yang telah kita bangun begitu susahnya, rusak begitu saja oleh tingkah laku kita yang tidak-tidak. Makanya, seperti di tulisan sebelumnya saya sampaikan kalau sebelum melakukan tindakan itu kita sebaiknya melakukan proses berpikir dulu. Dampak yang ditimbulkan pasti berbeda antara yang mikir dulu sama yang grusa-grusu.

Dalam berteman rasa saling percaya sangat perlu untuk dibangun. Dan ketika itu sudah terjalin dengan baik, maka jangan disia-siakan. Memang manusia itu banyak. Semua orang bisa kita jadikan teman. Kan tetapi, bila kita bisa menjaga hubungan baik mengapa ngga? Orang-orang China sering bilang akeh hopeng ya akeh rejekine (lho kok bahasa jawa?). Maksudnya banyak teman ya banyak rejekinya.

Sandi Uno dan Billy Boen adalah pengusaha sukses. Mereka mengatakan bahwa membangun bisnisnya hingga bisa berhasil karena network. Mereka memiliki jalinan pertemanan yang baik dengan orang lain. Nah teman-teman inilah yang memberikan informasi-informasi yang mungkin kita belum tahu.

So, mari kita punya banyak teman. Mari membangun rasa saling percaya demi menjalin hubungan pertemanan. Punya banyak teman ngga ada salahnya kok. Manfaatnya malah sangat banyak. Para pengusaha sukses yang aku sebutkan tadi, menyampaikan bahwa satu hal penting yang membuat mereka sukses adalah network mereka yang luas, maksudnya ya teman ataupun kenalan mereka banyak.

Sekali lagi, jaga pertemanan dengan rasa saling percaya yang terus terjaga. Akeh hopeng ya akeh rejekine!



*sumber gambar bisa diklik langsung pada gambanrnya

11 comments:

  1. kalo udah sekali ngebohongin orang maka orang itu akan trauma percaya lagi pada kita

    ReplyDelete
  2. susah untuk bisa membuat orang percaya dan mudahnya merusak kepercayaan

    ReplyDelete
  3. buat agung:
    setuju...

    buat kang santet:
    juga setuju.....

    ReplyDelete
  4. untuk itu jangan menyia"kan kepercayaan yg udah kita dapet
    semoga saya ga begitu

    ReplyDelete
  5. menjaga kepercayaan dalam sebuah hubungan entah itu pertemanan,persaudaraan atau apappun,...jelas sangat penting ^^

    ReplyDelete
  6. buat teh clara:
    sip lah...

    buat teh senja:
    setuju juga..(hehe kok setuju2 aja yah..)

    ReplyDelete
  7. Setuju banget, jangan pernah berbohong
    kepercayaan itu mahal harganya..

    ReplyDelete
  8. memang tak mudah menjaga kepercayaan ya.

    ReplyDelete
  9. buat teh ituk:
    setuju..

    buat teh fanny:
    juga setuju....monggoooo

    ReplyDelete
  10. Oh, pernah kepercayaanku dikhianatin. Jadi seorang blogger udah janjian mau kopi darat sama aku, tapi ternyata sampek hari H dia belum mau bikin realisasinya juga. Pas kutanya, ternyata dia bilang nggak jadi. Padahal kalo nggak kopi darat saat itu, mungkin lain kali pun nggak akan pernah ada kesempatan lagi (soalnya dia tinggal di belahan bumi lain).

    Bukan masalah "manusia berencana, tapi Tuhan menentukan" sih. Tapi kita kan bisa membedakan mana orang yang terpaksa mengingkari janji karena nggak ada kesempatan, dan mana yang memang sengaja mengingkari janji. Dalam hal ini dia sudah merusak pertemanan, dan kurasa kalaupun melanjutkan berteman juga cuma bikin makan hati.

    ReplyDelete
  11. Yup, yang namanya kepercayaan itu menanamkannya butuh waktu lama, tapi sekali saja ingkar maka terkikis lah rasa itu.

    Ga cuma dengan teman,tapi dengan pasangan dan orang tua , kepercayaan adalah modal utama. Apalagi buat pasangan yang ngejalanin Long Distance Relationship 9kalo ga percaya 1 sama lain pasti bawaannya berantem mulu)

    ReplyDelete