Wednesday, February 17, 2010

Berani Ngga?

Gak mau ah, banyak resiko! Ah gak jadi, ntar salah! Gak mau nyoba ah, ntar dimarahi! Pokoknya biar yang lain dulu!

Sebagian besar dari kita sering merasa takut untuk memulai melakukan sesuatu. Ada rasa berat hati yang tertancap kuat dalam diri kita. Ketakutan akan apa yang akan terjadi membayangi diri kita sendiri. Padahal sebenarnya kita sendiri belum tahu apa yang akan terjadi. Hanya menerka-nerka. Hayu, benar ngga?

Ada sebuah cerita mengenai dua pegawai yang kedua-duanya akan dimutasi ke Papua. Anda pasti tahu seperti apa Papua itu (agak underestimate, tapi mohon khusnu dzan aja..). Nah, setelah kedua pegawai itu diberi wewenang untuk jadi kepala cabang di dua kota terpisah, munculah reaksi masing-masing. Pegawai pertama langsung mengajukan keberatan. Dia langsung nyerocos menentang keputusan si bos. Dia memandang kalau ia tak akan berhasil di sana kelak. Papua kan ..bal…bla…bla…

Pegawai kedua menanggapi dengan sikap berbeda. Awalnya, memang harus diakui ada perasaan kaget. Namun ia memandang lain keputusan si bos. Seketika itu juga ia langsung menyusun strategi pemasaran yang diestimasi akan membuahkan keuntungan. Dia terlihat begitu semangat untuk segera melaksanakan tugas baru tersebut.

Akhir cerita, ternyata si bos hanya menguji kedua pegawai tersebut. Ternyata si bos mencari pegawai yang akan ia posisikan sebgai manajer umum yang baru. Tanpa meneruskan cerita, Nah, sekarang siapa yang untung?

Dari cerita diatas, dapat diambil pelajaran bahwa opitmis dalam hidup ini adalah penting, sangat penting. Hidup dengan optimisme akan membimbing hati kita untuk selalu yakin akan masa depan. Anies Baswedan mengatakan bahwa Kamu saat ini adalah akumulasi keputusan-keputusanmu di masa lalu, dan masa depan adalah hasil akumulasi keputusan-keputusanmu di masa sekarang ini. Jadi jangan ragu sama yang namanya masa depan.

Berani mencoba adalah kunci pembuka optimisme dalam diri manusia. Menghilangkan perasangka-perasangka buruk mengenai masa depan adalah penting. Seringkali kita masih terlena dengan kenangan masa lalu. kita sering dibuat hanyut oleh kejadian masa lalu. sibuk aja ngurusin masa lalu, sementara meragukan masa depan. Ujung-ujungnya ya menghayal doang! Kasarannya ngasal aja kalau mikir…....

Dalam buku ‘Setengah Isi Setengah Kosong’ Parlindungan Marpaung menjelaskan bahwa nostalgia masa lalu yang demikian indah dan tidak terkontrolakan menggiring kearah ketenangan batin yang berlebihan dan membuat sulit untuk berubah. Nah, apa Kamu mau berubah?

Sekarang sudah saatnya kita mencoba. Mencoba hal-hal baru. Jangan biarkan kenangan masa lalu merayu kita untuk kembali mengurungkan niat. Jack Hoyford pernah mengatakan “masa lalu adalah persoalan yang sudah mati dan kita tidak mungkin meraih momentum untuk menuju hari esok kalau kita menyeret-nyeret masa lalu di belakang kita.”

Selamat mencoba, dan silahkan membuat keputusan untuk masa depanmu, juga masa depanku!

Tulisan ini, selain sebagai tulisan lepas, juga diikutsertakan Djarum Black Blog competition Vol. 2. Event ini diadakan oleh PT Djarum yang memproduksi Djarum Black Menthol dan Djarum Black Slimz.



*sumber gambar bisa diklik langsung pada gambanrnya

6 comments:

  1. Langakh seribu dimulai dari langkah pertama...jika pertama sudah ragu maka mungkin langkah berikutnya akan selalu ragu-ragu...

    ReplyDelete
  2. berani mengambil resiko adalah sebuah optimeisme keberhasilan masa depan. High risk, high return :)

    ReplyDelete
  3. buat Alrezamittariq

    betul betul betul.....

    dari pertama harus yakin!!!
    karena langkah pertama itulah yang menjadi awal dari sejuta langkah selanjutnya

    ReplyDelete
  4. buat naicana

    seyuju, high risk high return

    selalu berani ngambil risiko.....karena risiko itu kalau dikelola dengan baik akan menjadi kesempatan emas

    ReplyDelete
  5. Nice post...

    Salam kenal ya...
    Rava here!

    ReplyDelete
  6. iya teh salam kenal juga

    makasih ya udah mau mampir
    tulisan teteh juga bagus2 lhooooo

    ReplyDelete